Breafing Para Kru Banua Creativ Festival
Poto : Istimewa
BANJARMASIN, Peoplenews. Id – Gelaran hari kedua Banua Creative Festival 2025 yang berlangsung di Taman Budaya Kalimantan Selatan, Sabtu (6/12), kembali menyedot perhatian publik. Rangkaian kegiatan yang dikemas kolaboratif, edukatif, dan kreatif menjadikan festival ini sebagai ruang besar bagi pelaku seni, komunitas, dan generasi muda untuk mengekspresikan karya serta bertukar gagasan.
Sejak pagi, area Panggung Luar mulai dipadati pengunjung. Agenda dibuka dengan “Rasa Banua” bersama Agus Sasirangan yang berlangsung pukul 09.00–12.00 WITA, memperlihatkan eksplorasi kuliner khas Kalsel dalam format pertunjukan interaktif. Aktivitas kemudian berlanjut dengan Community Programme Activities hingga pukul 16.00 WITA yang dipenuhi demonstrasi kreativitas komunitas lokal.
Sore hari, suasana semakin hidup dengan Sound on Selacondept, disusul sesi Community Talks #1 Live Podcast Sambil Jalan x Handoko yang mengangkat isu ruang kreatif dan kolaborasi pengembangan talenta muda daerah. Agenda luar ditutup oleh Community Talks #2 hingga pukul 18.15 WITA.
Tidak kalah meriah, Panggung Dalam menjadi pusat perhatian penikmat musik dengan deretan penampilan musisi lokal dan nasional. Dimulai dari Sound on Ugahari, dilanjutkan Idea Forum #1: Space for Creativity with Handoko, serta pertunjukan musik dari Abigel Project, Topan Oktoafanny, Binal, Weirdos, Higgs, Pesawat Tempur, dan ditutup The Panturas yang membangkitkan antusiasme penonton hingga pukul 22.30 WITA.
Direktur Banua Creative Festival, Asmin Nugroho, menyampaikan rasa bangga atas antusiasme luar biasa masyarakat dan komunitas yang hadir dalam penyelenggaraan tahun ini.
“Hari kedua ini membuktikan bahwa Banua memiliki energi kreatif yang luar biasa besar. Kita ingin memberikan ruang seluas-luasnya bagi seniman, komunitas, dan pelaku kreatif untuk tumbuh bersama. Festival ini bukan hanya pertunjukan, tapi wadah bertukar ide, saling menguatkan, serta membangun ekosistem kreatif yang berkelanjutan,” ujarnya.
Asmin menegaskan bahwa Taman Budaya dipilih sebagai lokasi karena menjadi simbol rumah besar bagi perkembangan seni dan budaya di Kalsel. Menurutnya, keberadaan festival ini diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang kolaborasi dan memperkuat posisi Banua sebagai pusat kreativitas di wilayah Kalimantan.
“Kami tidak ingin kreativitas hanya berhenti di panggung. Dari forum gagasan, workshop, sampai pertunjukan musik, semua diarahkan untuk menginspirasi dan mendorong produksi karya nyata. Semoga ini menjadi pemantik energi baru bagi pelaku kreatif Banua,” tambahnya.
Melalui festival ini, penyelenggara menyampaikan harapan agar dunia industri kreatif di Kalsel semakin berkembang dan memiliki daya saing yang kuat—baik skala nasional maupun internasional. Dengan kolaborasi komunitas, pemerintah, dan pelaku ekonomi kreatif, Banua Creative Festival diyakini mampu menjadi momentum penting kebangkitan ekonomi kreatif daerah.
Hari ketiga festival dijadwalkan dengan agenda yang tidak kalah menarik, sekaligus menjadi puncak rangkaian kegiatan yang telah berlangsung sejak pekan ini.
Banua Creative Festival 2025 hari kedua sukses menjadi bukti bahwa kreativitas adalah kekuatan besar dalam membangun masa depan Banua. Dengan antusiasme tinggi dari publik dan pelaku kreatif, festival ini diharapkan menjadi agenda tahunan yang terus bertumbuh.
Ebi





