Notification

×

Iklan

Iklan

BEM ULM Desak Pemerintah Dengarkan Aspirasi Masyarakat Terkait Meratus

Kamis, 11 September 2025 | September 11, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-11T10:23:18Z


Adi Jayadi Ketua Bem ULM
(Almameter Kuning)

Poto : Istimewa



Banjarmasin, Peoplenews.id – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Adi Jayadi, menegaskan pentingnya tindak lanjut konkret atas tuntutan aliansi masyarakat dan mahasiswa di Kalimantan Selatan. Menurutnya, pemenuhan aspirasi masyarakat tidak hanya menjadi tugas legislatif, tetapi juga harus mendapat pengawasan eksekutif hingga yudikatif.

“Secara general, tuntutan ini harus terpenuhi menyeluruh. Malam ini kami berencana membuka ruang mediasi untuk membahas rencana tindak lanjut, termasuk beberapa kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi,” ungkap Adi, saat di temui di ruang kerja fartai PAN, Kamis (11/12).

Adi menekankan bahwa salah satu tuntutan paling krusial adalah penolakan penetapan Pegunungan Meratus sebagai kawasan Taman Nasional. Menurutnya, masyarakat lokal yang telah tinggal jauh sebelum Indonesia merdeka, berhak untuk didengar dan diajak bicara.

“Masyarakat ini sebenarnya hanya ingin didengarkan. Jangan sampai kepentingan individu atau kelompok tertentu masuk tanpa dialog. Mereka perlu tahu dampak dari setiap kebijakan, karena siapa yang bisa menjamin keberlangsungan hidup mereka, sementara jabatan gubernur dan pejabat lain hanya sementara,” tegasnya.

Adi menambahkan, pendekatan emosional dan kultural terhadap masyarakat adat menjadi hal penting. Ia mengingatkan agar pemerintah tidak hanya berorientasi pada regulasi, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan warga yang menggantungkan hidup pada Meratus.

Selain isu Meratus, aliansi mahasiswa dan masyarakat juga mengajukan tujuh tuntutan lain. Salah satunya terkait penolakan kebijakan transmigrasi yang dinilai dapat memarginalkan sumber daya manusia lokal.

“Kami khawatir, tanpa penguatan SDM, masyarakat Kalimantan Selatan hanya akan jadi penonton di tanahnya sendiri. Itu bukan soal kalah bersaing, tapi soal hak dan kesempatan yang adil,” ujarnya.

BEM ULM berharap pemerintah dan DPR tidak menunggu eskalasi konflik hingga memakan korban. “Jangan sampai ada nyawa melayang dulu baru para pimpinan hadir. Kami ingin aspirasi didengar tanpa harus ada pengorbanan seperti itu,” kata Adi.

Mahasiswa, menurutnya, siap bersikap kooperatif selama aspirasi mereka ditanggapi serius. “Harapannya sederhana, dengarkan kami. Ajak bicara, rangkul masyarakat, dan pastikan kebijakan tidak mengorbankan mereka yang sudah menjaga tanah ini sejak lama,” tutupnya.


Ebi


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update