Aksi Warga Mantuil Demo Serudug Pelindo
Poto : Peoplenews. Id
Banjarmasin, Peoplenews. Id – Puluhan warga dari RT 17 dan RT 2 sekitar kawasan Pelabuhan Bawang di Jalan Mantuil, Basirih menggelar aksi demonstrasi pada Rabu (27/8). Mereka menuntut pihak Pelindo dan perusahaan terkait agar lebih memperhatikan dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan aktivitas bongkar muat di pelabuhan.
Koordinator lapangan aksi, Gusti, menyampaikan bahwa selama bertahun-tahun warga merasa diabaikan. Salah satu keluhan utama yakni kerusakan rumah akibat getaran dari lalu-lalang truk bermuatan berat yang keluar masuk pelabuhan.
“Rumah warga banyak yang retak karena truk dengan muatan besar lewat setiap hari. Kalau dihitung, ada sekitar 50 rumah yang terdampak, meskipun tingkat kerusakannya berbeda-beda,” ujar Gusti.
Selain itu, ia juga menyinggung soal minimnya bantuan sosial dari pihak pelabuhan. “Sejak 2017, warga hanya pernah sekali menerima bantuan sembako saat hari raya. Setelah itu, tidak ada lagi bantuan sama sekali,” tambahnya.
Menurut Gusti, warga juga menuntut agar program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) benar-benar menyentuh masyarakat sekitar. Mereka meminta dua hal utama, yakni perbaikan rumah warga yang rusak akibat aktivitas truk, serta kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar pelabuhan.
“Kalau ada dana CSR, harus jelas dan tepat sasaran. Jangan sampai warga yang dekat dengan pelabuhan justru tidak pernah merasakan manfaatnya,” tegasnya.
Menanggapi aksi warga, General Manager Pelabuhan Bawang, Ari Sudarsono, menyatakan pihaknya tetap membuka ruang dialog dan siap menyalurkan aspirasi ke instansi maupun perusahaan terkait.
“Kami berkomitmen membangun hubungan harmonis dengan masyarakat melalui program PGSL maupun CSR yang fokus pada lingkungan, pemberdayaan ekonomi, dan dukungan sosial. Memang ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, termasuk koordinasi agar bantuan tepat sasaran,” ungkap Ari.
Ia juga menegaskan, selama ini Pelindo telah menyalurkan berbagai bantuan di sejumlah kelurahan sekitar pelabuhan sejak 2017 hingga 2024, meskipun diakui ada wilayah yang belum terjangkau.
“Warga bisa mengajukan proposal langsung sesuai mekanisme yang berlaku. Kami akan penuhi sesuai kewenangan kami. Untuk masalah ketenagakerjaan, itu menjadi ranah TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) dan perusahaan terkait, namun kami siap memfasilitasi komunikasi,” jelasnya.
Terkait keluhan rumah warga yang retak akibat aktivitas truk, Ari menyebut hal itu berada di luar kawasan pelabuhan. Meski demikian, pihaknya berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada perusahaan yang menggunakan akses jalan dan melakukan bongkar muat.
Aksi ini ditutup dengan kesepakatan untuk menggelar pertemuan lanjutan antara warga, Pelindo, serta pihak TKBM dan perusahaan terkait pada Jumat mendatang. Pertemuan tersebut diharapkan menjadi ruang terbuka untuk mencari solusi konkrit atas keluhan masyarakat.
Warga berharap ke depan, kehadiran Pelabuhan Bawang yang menjadi salah satu pintu gerbang ekonomi di Banjarmasin tidak hanya memberi manfaat bagi dunia usaha, tetapi juga benar-benar membawa dampak positif bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.
Ebi