Reses Ketua DPRD Kalsel
Di Komplek Perdana Mandiri
Poto : Peoplenews. Id
BANJARMASIN, Peoplenews. Id – Dalam rangka masa reses sidang ke-2 tahun 2025, Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Rikval Fachuri, melakukan penelaahan serta penyerap aspirasi masyarakat di RT 17, Komplek Perdana Mandiri, Kelurahan Sungai Andai. Kegiatan ini berlangsung di Musholla Al-Hamid dan dihadiri oleh warga setempat, termasuk Ketua RT 17, Ari (Samsuri).
Dalam kesempatan itu, Rikval mengungkapkan bahwa reses merupakan sarana penting bagi anggota dewan untuk menerima langsung masukan dan keluhan dari masyarakat. “Reses ini adalah wadah kita menyerap aspirasi warga. Tadi, isu paling menonjol adalah soal pendidikan, pelayanan kesehatan, dan sarana infrastruktur seperti jalan dan drainase,” ungkapnya.
Menurut Rikval, pertumbuhan penduduk di Sungai Andai cukup signifikan. Dari data yang disampaikan, jumlah penduduk meningkat dari 30.000 jiwa pada 2020 menjadi sekitar 45.000 jiwa di tahun 2025, atau naik sekitar 20 persen. Namun, pertambahan fasilitas pendidikan tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang terus melonjak.
“Warga menyampaikan sulitnya anak-anak masuk ke sekolah negeri karena daya tampung terbatas. Ini menjadi perhatian serius kami. Kami dorong agar Pemkot mempertimbangkan pembangunan sekolah baru atau penambahan ruang kelas, baik SD maupun SMP di wilayah ini,” ujar Rikval.
Selain pendidikan, pelayanan kesehatan juga menjadi keluhan warga. Puskesmas di Sungai Andai hanya beroperasi dari pukul 08.00 hingga 12.00. Rikval menilai waktu pelayanan tersebut terlalu pendek untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kita mendorong Pemerintah Kota agar meninjau ulang jam operasional Puskesmas. Pelayanan masyarakat tidak boleh dibatasi secara teknis. Idealnya, pelayanan kesehatan harus tersedia lebih lama demi memenuhi kebutuhan warga,” tegasnya.
Masalah infrastruktur pun tak luput dari perhatian warga. Salah satunya adalah Jalan Cemara yang rawan banjir. Warga berharap ada perbaikan dan pelebaran jalan, terutama dengan adanya hibah tambahan lahan selebar dua meter.
“Masukan ini kami terima. Namun perlu kajian teknis terlebih dahulu, apakah persoalan banjir itu akibat kontur tanah, naiknya muka air, atau masalah lain. Setelah kajian selesai, baru bisa ditentukan langkah yang layak diambil,” kata Rikval.
Ketua RT 17, Ari, menambahkan bahwa kepadatan sekolah juga diperparah oleh masuknya warga luar ke wilayah Sungai Andai demi mengejar domisili sekolah favorit.
“Sekarang warga dari luar kelurahan juga berbondong-bondong masuk Sungai Andai. Padahal warga asli sini saja masih kekurangan sekolah. Ini membuat sekolah semakin padat dan menimbulkan kemacetan,” ujarnya.
Dalam dialog tersebut, warga juga menyampaikan soal pengelolaan sampah. Sampah dari Sungai Andai sempat ditolak oleh beberapa lokasi pembuangan di wilayah lain, seperti Benua Anyar dan Taekwondo.
“Saat ini kita berharap sistem pengelolaan sampah berbasis lingkungan seperti 3R (Reduce, Reuse, Recycle) bisa segera diterapkan,” kata Ari.
Warga juga antusias menyambut rencana pembangunan Siring di kawasan Jembatan Cemara. Proyek ini diharapkan menjadi fasilitas multifungsi, baik untuk keindahan kota, latihan pemadam kebakaran, hingga kegiatan pesantren kilat bagi anak-anak.
Baik Ketua DPRD maupun warga menyepakati bahwa penambahan sekolah adalah kebutuhan paling mendesak. Ari menyebutkan bahwa lahan sudah tersedia, terutama untuk pembangunan SD baru di kawasan Cengkeh dan Mutiara, serta rencana pengembangan SMP 35 yang masih memiliki lahan cukup luas.
“Harapan kami, pembangunan sekolah ini bisa segera terealisasi. Jangan sampai setiap tahun selalu ada masalah klasik yang sama: anak-anak tidak tertampung,” tutup Ari.
Rikval pun berkomitmen akan terus mengawal seluruh aspirasi yang disampaikan, dan mengupayakan agar masuk dalam program prioritas pembangunan Kota Banjarmasin tahun mendatang.
Ebi