Pelatihan Pembuatan Dodol
Poto : Peoplenews. Id
BANJARBARU, Peoplenews. Id – Upaya meningkatkan kapasitas dan kemandirian pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terus dilakukan Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Koperasi. Salah satunya dengan mengadakan pelatihan produksi olahan makanan berbasis potensi lokal, mulai dari pengolahan buah kering hingga pembuatan dodol dari buah asli tanpa campuran esens maupun sari buatan.
Pelatihan yang digelar pada Senin (tanggal menyesuaikan) ini diikuti 30 koperasi dari total 270 koperasi yang terdaftar di Banjarbaru. Para peserta dilatih secara langsung mengolah berbagai jenis buah seperti durian, cempedak, dan nangka menjadi produk dodol dan buah kering yang bernilai ekonomis tinggi.
Anita, salah satu pelaku UMKM peserta pelatihan, mengatakan bahwa inovasi yang diperkenalkan ini menjadi langkah baru bagi pelaku usaha kuliner. Menurutnya, pembuatan dodol menggunakan sari buah asli merupakan produk perdana yang dikembangkan UMKM di Banjarbaru.
“Pembuatan dodol ini dari sari buah asli, bukan dari bahan buatan. Alhamdulillah kita bisa memanfaatkan potensi yang ada. Kenapa diarahkan seperti ini? Untuk menambah penghasilan para UMKM. Selama ini usaha tergantung pada jenis usaha masing-masing, terutama kuliner,” ungkap Anita.
Ia juga menambahkan bahwa produksi dodol berbasis buah lokal ini belum pernah dilakukan sebelumnya di kalangan UMKM, sehingga pembelajaran ini menjadi terobosan awal yang diharapkan segera dapat diproduksi dan dipasarkan.
Kepala Dinas Koperasi Kota Banjarbaru, Yusuf, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari transformasi koperasi agar tidak lagi identik hanya dengan simpan-pinjam, melainkan menjadi koperasi produksi yang mampu menghasilkan barang siap jual.
“Hari ini kita adakan pelatihan untuk anggota koperasi. Kita dorong koperasi tidak lagi sekadar simpan pinjam, tetapi mampu memproduksi barang dan memberdayakan masyarakat sekitar. Diharapkan dapat membuka lapangan kerja,” ujarnya.
Menurut Yusuf, fokus pelatihan berbasis kearifan lokal dipilih karena Banjarbaru memiliki potensi bahan baku buah yang sangat melimpah. Dengan kemampuan mengolah, koperasi dan UMKM diharapkan mampu menciptakan produk unggulan yang bernilai jual tinggi.
Tidak hanya pelatihan produksi, pemerintah juga memberikan fasilitas pemasaran agar produk UMKM dapat dikenal masyarakat lebih luas.
“Setelah produksi, langkah berikutnya adalah pemasaran. Kita siapkan galeri promosi UMKM secara gratis. Mudah-mudahan kualitas produk makin baik dan bisa masuk pasar lebih luas nantinya,” tambah Yusuf.
Produk olahan seperti dodol durian, dodol cempedak, dan buah kering diproyeksikan menjadi alternatif produk oleh-oleh khas kota Banjarbaru serta mampu bersaing dengan produk UMKM kota besar lainnya.
Melalui pelatihan ini, Pemerintah Kota Banjarbaru berharap koperasi dan UMKM semakin berdaya dalam menciptakan nilai tambah dari potensi daerah.
“Targetnya, koperasi di Banjarbaru mampu memproduksi barang yang memiliki nilai ekonomis dan menambah penghasilan anggota,” tutup Yusuf.
Ebi






