Drainase Yang Mampet Dan Mengeluarkan Aroma Yang Tak Sedap
Poto : Peoplenews. Id
Banjarmasin, Peoplenews. Id– Aroma tak sedap akibat luapan air got drainase dikeluhkan oleh pelanggan dan petugas parkir di sekitar tempat makan Richis Factory, Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Kondisi ini kian mengganggu terutama saat air pasang, di mana air drainase tumpah ke badan jalan dan menebar bau menyengat. Jumat (1/8)
Seorang pelanggan yang tengah menikmati makan siang menyampaikan kekecewaannya. Menurutnya, bau menyengat dari arah got sangat mempengaruhi kenyamanan bahkan mengurangi nafsu makan.
“Saya jadi tidak selera makan. Bau dari gotnya benar-benar mengganggu, apalagi kalau pas angin datang dari arah selokan itu,” ujarnya dengan ekspresi kecewa.
Hal senada juga disampaikan Sofian, petugas parkir yang sehari-hari berjaga di lokasi. Ia menyebut kondisi ini sudah sering terjadi, terutama saat air pasang dari sungai terdekat membuat saluran drainase tidak mampu menampung debit air.
“Kalau air pasang, air got naik dan meluap ke jalan. Baunya menyengat, kadang sampai bikin mual,” ungkap Sofian.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa saluran air di kawasan tersebut tampak tersumbat oleh endapan lumpur dan sampah. Air got mengalir lambat dan tampak menggenang di beberapa titik, termasuk di sisi Richis Factory yang ramai pengunjung.
Permasalahan ini seakan belum mendapat penanganan serius dari pihak berwenang. Warga sekitar dan pelanggan berharap agar dinas terkait segera melakukan pembersihan dan perbaikan sistem drainase agar tidak lagi menimbulkan dampak kesehatan maupun kenyamanan publik.
“Tempat makan seharusnya bersih dan nyaman. Kalau baunya begini terus, bisa-bisa orang malas datang lagi,” tutup pelanggan tersebut.
Kondisi ini menjadi sorotan serius mengingat Jalan Lambung Mangkurat merupakan salah satu kawasan strategis dan padat aktivitas bisnis serta kuliner di Banjarmasin. Penanganan cepat dan tuntas terhadap drainase yang bermasalah bukan hanya menyangkut estetika kota, namun juga menyangkut kesehatan dan citra ruang publik kota.
Ebi