Notification

×

Iklan

Iklan

Penelaahan & Aspirasi Warga Banjarmasin Selatan Bersama Hj. Masriyah, S.Pd: Dorong Solusi Nyata Untuk Air Bersih, Pendidikan, Dan Bantuan Sosial

Sabtu, 28 Juni 2025 | Juni 28, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-28T13:50:23Z


Reses Sidang 2 Hj. Masriyah 
Serap Aspirasi Warga Kelayan

Poto : Peoplenews. Id



BANJARMASIN, Peoplenews. Id – Dalam rangka masa reses sidang II tahun 2025, Anggota DPRD Kota Banjarmasin dari Fraksi Demokrat Dapil Banjarmasin Selatan, Hj. Masriyah, S.Pd, menyerap aspirasi masyarakat secara langsung di dua titik lokasi berbeda: Kelayan A Gang 66, Kelurahan Kelayan Dalam, dan Gang Setia Rahman, Kelurahan Kelayan Tengah. Sejumlah persoalan krusial diungkapkan warga, mulai dari tarif air PDAM, akses pendidikan, hingga bantuan sosial dan UMKM. Sabtu (28/6)

Di Kelayan A Gang 66, masyarakat menyampaikan keluhan terkait tarif PDAM yang dianggap memberatkan. Warga berharap pemerintah kota dapat meninjau ulang skema tarif air bersih, khususnya untuk kawasan padat penduduk dengan penghasilan menengah ke bawah.

Suhro Wardi, Bhabinkamtibmas Kelayan Dalam, dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa situasi keamanan di wilayah tersebut relatif kondusif. “Alhamdulillah, keamanan cukup terjaga. Namun, tetap kami minta perhatian Ibu Dewan untuk penguatan sinergi antarwarga dan aparat agar terus terjaga,” ujarnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat setempat, M. Khairudin dari RT Gang 66, menekankan pentingnya keberlanjutan dukungan wakil rakyat dalam memfasilitasi aspirasi warga. Ia menyebut Hj. Masriyah sebagai sosok dewan yang "sudah menyatu dengan masyarakat" dan diharapkan mampu memperjuangkan perbaikan jalan serta akses administrasi seperti e-KTP dan bantuan sosial yang selama ini masih terkendala.

Di titik kedua reses, yakni Kelayan Tengah, Hj. Masriyah menerima keluhan yang tak kalah serius: zonasi penerimaan siswa baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 yang dinilai tidak adil. Banyak anak dari Kelurahan Kelayan Tengah tidak tertampung di sekolah negeri karena lokasi tempat tinggal mereka berada di luar radius sistem zonasi digital.

“Di wilayah kami tidak ada satu pun SMP negeri. Sementara jumlah lulusan SD sangat tinggi. Akibatnya, banyak anak yang tidak tertampung di SMP karena sekolah-sekolah di zona lain juga sudah penuh,” jelas Hj. Masriyah.

Ia menambahkan bahwa program jalur kemitraan pendidikan juga belum menyentuh wilayah tersebut. Untuk itu, dirinya akan mendorong penyesuaian kebijakan PPDB agar lebih fleksibel serta memperjuangkan pembangunan SMP baru di Kelayan Tengah dalam program jangka menengah.

Hampir seluruh warga yang hadir menyuarakan hal serupa: kebutuhan terhadap bantuan sosial yang masih sangat mendesak. Baik itu dalam bentuk bantuan langsung tunai, bantuan kesehatan lewat BPJS PBI, maupun pendampingan usaha mikro kecil (UMK).

“SDM warga kita banyak yang belum memahami proses administrasi. Maka kehadiran kami tidak hanya mendengar, tapi memfasilitasi langsung. Hari ini kami hadirkan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas UMKM untuk menjawab langsung keluhan warga,” tegas Hj. Masriyah.

Ia juga menyinggung masalah Nomor Induk Berusaha (NIB) yang menjadi penghalang banyak pelaku UMKM dalam mengakses bantuan pemerintah. Dirinya berkomitmen akan menjembatani kerja sama lebih konkret antara warga dan dinas terkait agar tidak hanya bicara dalam forum, tetapi berlanjut ke implementasi nyata.

Dalam kedua titik reses, Hj. Masriyah menyatakan bahwa semua masukan telah didokumentasikan dan akan dibawa ke forum DPRD untuk ditindaklanjuti. “Kami akan kawal betul aspirasi ini. Khusus untuk pendidikan dan bantuan sosial, kami dorong agar ada respons cepat dari pemerintah kota. Aspirasi warga bukan hanya didengar, tapi harus segera ditindaklanjuti,” tegasnya.

Warga pun menyambut baik sikap responsif dan kehadiran nyata Hj. Masriyah di tengah masyarakat. “Beliau bukan hanya datang jelang pemilu, tapi konsisten hadir dan memperjuangkan. Ini yang kami harapkan dari seorang wakil rakyat,” ujar salah satu tokoh warga Kelayan Tengah.

Reses bukan hanya kewajiban formal bagi anggota legislatif, tetapi menjadi momen penting untuk menyatukan suara rakyat dengan kebijakan pembangunan. Melalui reses ini, Hj. Masriyah menunjukkan bahwa aspirasi warga bukan sekadar data, tapi titik tolak perubahan jika benar-benar diperjuangkan.

“Insya Allah apa yang belum terselesaikan, akan terus kita kawal. Banjarmasin Selatan harus maju bersama, tidak boleh ada yang tertinggal,” pungkasnya.


Ebi
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update