Notification

×

Iklan

Iklan

SMK YPT Terus Bergerak Maju: Antara Tantangan Pendaftaran dan Komitmen Pembinaan Karakter

Selasa, 15 Juli 2025 | Juli 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-14T17:20:38Z

MPLS Pertama Di SMK YPT

Poto : Peoplenewa. Id


BANJARMASIN, Peoplenews. — Tahun ajaran baru 2025/2026 menjadi momentum penting bagi SMK YPT Banjarmasin dalam menghadirkan pendidikan vokasi yang tak hanya menekankan pada keahlian teknis, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa. Di tengah dinamika jumlah pendaftar dan tantangan ekonomi masyarakat, pihak sekolah tetap konsisten menjaga mutu pendidikan dan memperkuat kemitraan industri.

Menurut Kepala SMK YPT, Farimah Adam, hingga pertengahan Juli 2025 tercatat lebih dari 125 pendaftar yang menunjukkan minat untuk bergabung. Namun demikian, hanya sekitar 98 yang mengembalikan formulir. “Alasannya bermacam-macam, ada yang memilih sekolah yang lebih dekat rumah atau tergiur dengan sekolah gratis. Kami memahami, karena banyak masyarakat yang masih mempertimbangkan faktor biaya,” jelasnya.

Meski demikian, SMK YPT tetap membuka peluang pendaftaran hingga awal Agustus. “Kami masih membuka penerimaan, sekitar 15 hari ke depan. Proses pendaftaran tetap menggunakan sistem wawancara oleh guru BK dan peminatan jurusan, agar penempatan siswa sesuai minat dan kemampuan,” tambah Farimah.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Nor Hidayah, menambahkan bahwa Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) digelar secara intensif untuk siswa baru. Kegiatan ini dimulai dengan upacara pembukaan di lapangan, dilanjutkan ke aula sekolah. “Kami melibatkan OSIS untuk mendampingi adik-adik kelasnya, sementara guru hanya menyampaikan materi pengenalan, nilai-nilai sekolah, dan penguatan karakter,” ungkapnya.

MPLS juga diisi dengan materi keagamaan yang dipandu oleh guru agama sekolah. “Kami memiliki empat guru agama yang masing-masing membidangi akhlak, fiqih, dan tauhid. Mereka juga memfasilitasi salat berjamaah dan pembiasaan perilaku baik di lingkungan sekolah,” jelas Nor Hidayah. Kegiatan berlangsung hingga pukul 16.00 WIB dan dirancang untuk membekali siswa dengan etika, tanggung jawab, dan semangat kepemimpinan.

SMK YPT terus memperkuat kurikulumnya dengan pendekatan berbasis industri. Salah satu program unggulannya adalah kerja sama dengan perusahaan otomotif seperti Suzuki dan Kawasaki. “Untuk jurusan teknik kendaraan ringan, kami bekerja sama dengan pihak industri agar siswa tidak hanya mendapatkan pelatihan, tapi juga sertifikat resmi dari mitra industri,” terang Farimah Adam.

Kerja sama ini tidak berhenti di pelatihan saja. “Mereka datang secara berkala, melatih anak-anak, dan membuka peluang kerja bagi siswa berprestasi. Suzuki misalnya, sudah mengadopsi beberapa siswa magang sebagai teknisi resmi mereka,” lanjutnya.

Namun, tantangan tetap ada. “Jurusan otomotif masih kekurangan siswa hingga hari ini. Kami berharap masyarakat sekitar bisa membantu menyebarkan informasi kepada siswa SMP atau tetangga yang belum mendapat sekolah agar bisa bergabung dengan kami,” imbuhnya.

Dalam sesi refleksi bersama siswa baru, guru-guru SMK YPT kerap menyampaikan pentingnya bersyukur dan menghargai perjuangan orang tua. “Anak-anak sekarang banyak yang terbiasa hidup serba ada. Padahal tidak semua bisa memiliki fasilitas lengkap. Kami ajak mereka untuk berpikir bahwa mereka harus bisa menjadi lebih baik dari orang tuanya,” kata salah satu guru.

Pihak sekolah juga aktif memotivasi siswa untuk tidak sekadar hadir di kelas, tapi menjadi bagian aktif dari pembelajaran dan kehidupan sekolah. “Kalau kamu tidak mau belajar, bagaimana bisa menjadi orang yang berguna? Sekolah ini membuka pintu, tapi kunci keberhasilannya tetap di tangan kalian sendiri,” pesan Nor Hidayah kepada siswa.

SMK YPT Banjarmasin terus berjuang di tengah persaingan sekolah negeri dan swasta, serta tantangan finansial masyarakat. Namun, dengan semangat pelayanan pendidikan yang menyeluruh—teknis, karakter, dan spiritual—sekolah ini tetap berkomitmen menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya generasi terampil dan bermoral.

“Sekolah swasta berjalan jika siswanya cukup. Karena sebagian besar dana operasional kami berasal dari masyarakat. Maka partisipasi dan dukungan orang tua menjadi kunci,” pungkas Farimah Adam.



Ebi
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update