Martapura, Peoplenews. Id — Menjelang pelaksanaan Haul Guru Sekumpul yang setiap tahun dihadiri ratusan ribu jamaah, Lapas Perempuan Kelas IIA Martapura menyiapkan berbagai fasilitas layanan sosial untuk membantu kelancaran kegiatan akbar tersebut. Hal ini disampaikan oleh Devi, Kepala Seksi Pembinaan Hukum (Kasi Binkum), yang mengatakan bahwa pihak lapas telah menyiapkan lokasi strategis untuk penampungan sementara jamaah.
Menurut Devi, lingkungan Lapas Perempuan yang berada tidak jauh dari pusat keramaian haul menjadikannya salah satu titik strategis untuk membantu jamaah yang membutuhkan tempat istirahat.
“Program kita setiap tahun sama seperti sebelumnya. Kami menyiapkan tempat penampungan, penginapan sementara, serta area lahan parkir yang dapat digunakan jamaah. Posisi lapas dekat dengan jalur utama masuk menuju kawasan Sekumpul,” jelas Devi.
Area yang biasa digunakan adalah depan gedung audio yang terhubung dengan kubah masjid dan titik-titik akses menuju Sekumpul. Lokasi ini menjadi rujukan bagi banyak jamaah karena aksesnya mudah dan aman.
Selain menyediakan tempat penampungan, pihak lapas juga mendistribusikan makanan ringan dan makanan siap santap kepada jamaah.
“Kami menyiapkan makanan-makanan ringan sebagai bentuk kepedulian. Setiap tahun, antusias jamaah yang singgah cukup tinggi. Karena itu, konsumsi menjadi salah satu yang kami prioritaskan,” ujar Devi.
Pihak lapas bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk relawan dan donatur, untuk memastikan distribusi makanan berjalan lancar selama puncak keramaian haul.
Salah satu fasilitas penting yang disiapkan adalah layanan kesehatan gratis. Petugas lapas bersama tenaga kesehatan dari instansi terkait akan membuka posko layanan medis di lingkungan Lapas Perempuan.
“Program kesehatan ini menjadi perhatian utama kami. Banyak jamaah datang dari luar daerah, sehingga pos kesehatan darurat dapat sangat membantu. Kami menyiapkan tenaga medis, obat-obatan darurat, serta fasilitas pemeriksaan dasar,” tambahnya.
Menjelang Haul Guru Sekumpul, jumlah jamaah yang datang biasanya meningkat secara signifikan beberapa hari sebelum puncak kegiatan. Devi menegaskan bahwa koordinasi dengan pemerintah daerah, kepolisian, dan relawan terus diperkuat.
“Setiap tahun kita evaluasi. Kapasitas daya tampung, kebutuhan konsumsi, dan titik pelayanan harus diperhitungkan. Kami tidak ingin ada jamaah yang kesulitan mendapatkan tempat istirahat atau layanan kesehatan,” katanya.
Devi juga menyampaikan bahwa sebagian warga binaan perempuan dilibatkan dalam kegiatan persiapan, terutama dalam membantu menata area penampungan dan menyiapkan konsumsi. Keterlibatan ini juga menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian.
“Mereka membantu sesuai batas kewenangan dan pengawasan petugas. Ini juga bentuk pembinaan agar mereka bisa berkontribusi positif kepada masyarakat,” ujarnya.
Dengan rangkaian fasilitas berupa layanan kesehatan gratis, penampungan sementara, pembagian makanan, hingga pengaturan area parkir, Lapas Perempuan Kelas IIA Martapura kembali menunjukkan komitmennya sebagai instansi yang hadir mendukung kegiatan keagamaan terbesar di Kalimantan Selatan ini.
Kesiapan yang matang diharapkan dapat memberi kenyamanan bagi jamaah dan membantu kelancaran pelaksanaan Haul Guru Sekumpul yang menjadi agenda spiritual rutin bagi jutaan umat di Tanah Banjar.
Ebi
.JPG)
